Tuesday 17 February 2009

satu pelajaran dari sosok seorang ukhti

“afwan dek, mbak belum sempat ng-print tugasnya…ada sedikit kendala. Afwan ya.”
seorang akhwat dengan wajah lelah terlihat begitu menyesal tiba-tiba berbicara pada temanku. Aku yang saat itu ada disebelahnya tak bisa tidak mendengar apa yg sedang mereka bicarakan.
”iya, ga papa mbak. Sekarang softcopynya mana?masih sempat kita ng-print.” jawab temanku itu kemudian.
Seketika wajah lelah itu melukiskan senyuman. Ada pancaran lega didalamnya.
Itulah pertama kali aku mengenalnya. Aku baru ngeh kalau mbak akhwat ini adalah kakak tingkat kami dan satu kelompok di mata kuliah tataniaga pertanian (sungguh, 1,5 tahun sudah aku kuliah, baru kali ini aku melihatnya..). Sebut saja namanya asma (nama samaran). Seorang akhwat yang lain dari yang lain. Aku begitu merasa aneh awalnya dengan beberapa sikap yang ternyata setelah direnungi sangat banyak mengandung pelajaran.



”dek, boleh pinjam hp?”
”iya. Boleh mbak.” sahutku kemudian sambil memberikan sonerku.
Tiga kali berturut-turut setelah itu ia sms dari hpku sambil berulang kali meminta maaf karena sudah merepotkan. Lalu dia cerita kalau dia sedang bertanya dengan beberapa ustadz tentang masalah thaharah (saat itu kami sedang menunggu waktu shalat ashar). Suatu masalah yang selama ini terlihat sepele (kalau aku yang mengalaminya mungkin aku akan menyelesaikan dengan cara yang menurutku sendiri benar...astaghfirullah), tapi justru bagi mbak asma ini penting ditanyakan pada mereka yang memiliki ilmunya.

Sosoknya begitu sederhana. Dengan penampilan yang begitu sederhana, tak ada warna-warni dari jilbab atau pakaiannya. Suatu kepribadian yang jarang ditemui ditengah-tengah mode jilbab warna-warni. Dari hari kehari....ada saja hal yang membuat kami intens bertemu. Dkelas, djurusan, dimusola, dimasjid, djalan....dkantin juga. Dan itu cukup membuatku menyimpan sendiri sosoknya dalam memori hatiku. Ada sesuatu yang unik dari sosoknya. Ada sikap luar biasa yang jarang dimiliki orang lain. Kesimpulanku adalah: mbak asma selalu berhati-hati melangkah, menjalani hidup, menghadapi masalah....apapun yang ada didepannya. Sungguh, aku begitu kagum dengan sikap kehati-hatiannya ini


”dek bisa temenin mbak ga? Anum ada kegiatan ga?” tanyanya suatu hari
”kemana mbak? kebetulan dosen MPS ga masuk” jawabku cepat
”ke ruangan pak nurdin. Ga enak kalo cuma sendiri”
”ada perlu apa mbak?” tanyaku kemudian.....lalu setelah kufikir lagi, sebenarnya tidak perlu aku menanyakan ini...keceplosan
”ini dek, mbak mau tanya...kan mbak mo nulis surat permohonan izin pu. Disitu ada YTH....apa ini boleh ya dek? Masa manusia koq pake ter-hormat.”
aku terdiam....tak tau harus berkata apa.
karena well.....YTH begitu sering aku dengar, tulis....baca. tapi tak pernah sedikitpun aku berfikir boleh tidaknya memakai EYD yang jelas2 mjadi tuntunan baku dalam penulisan surat (peraturan buatan manusia tentu). Sayangnya, pak nurdin ga ada. Jadi aku sendiri sebenarnya sampai saat ini penasaran dengan jawabannya.

Ada bnyk kejadian yg direspon berbeda oleh mbak asma. Sebuah respon kehati2an agar sikap yg diberikan tidak termasuk syubhat apalagi haram. Hari ini aku ketemu dengan mbak asma,
”mo kemana mbak?”
”ke warnet dek, mau liat siakad.”
setelah 5 menit dia pergi...ada sms masuk ke hapeku, dr mbak asma. Bunyinya seperti ini:
”afwan dek, mbak ga jadi ke warnet, jadinya ke gedung B. Bilang sama dayang juga ya?”
aku terdiam. Mencoba mengerti maksud mbak asma. Ya...dia mencoba meralat tujuan jalannya tadi agar tidak menjadi suatu kebohongan....subhanallah. begitu berhati-hati. Semoga ada pelajaran berharga dari kisah mbak asma ini....bahwa setiap perbuatan perlu kehati-hatian, jangan sampai tanpa kita sadar, kita telah membuat Allah tidak ridho dengan apa yg kita lakukan.



2 comments:

Dewi Amelia RNH... ^_^ said...

Num. lanjutannya ga bisa kebuka. jadi Amel belum bisa kasih komentar ^_^

namaku ina said...

assalamu'alaykum warohmatullahi wabarokaatuh

aku baru baca postingan ini.. jadi teringat juga dengan kakak2 kelasku dulu.. rasanya mereka semua itu orang2 yang amat tawadhu' ya ^^~