Monday 18 May 2009

cemburuku pada laut

Aku cemburu. Pada laut yang memiliki segalanya. Ya, segalanya!. Cinta langit, kagum pasir, hangat kabut, dan sederetan kasih mesra tumpah ruah untuknya. Dengan riangnya, ia bergulung-gulung lembut bermain bersama pasir, membawanya ikut hanyut, lalu terdampar lagi. Hanyut. Terdampar lagi. Dengan manjanya ia bergelayut mesra pada langit, emnyatu di setiap sudutnya hingga muncul simbol cinta mereka lewat sembulan gunung hijau kebiru-biruan. Dengan bahagia, ia beringsut hangat pada kabut yang menyelimutinya penuh sayang. Bahkan ia menjadi denyut jantung para makhluk yang menjadi penghuni dirinya. Sungguh, aku benar-benar cemburu.

”wahai laut, maukah kau membagi kebahagiaan itu sedikit saja denganku?”

Hembusan ombakmu mendatangiku. Tak sendiri, dayang-dayangmu bernama angin ikut menyertai. Mengajakku untuk masuk dalam atmosfer duniamu.

”ayolah, bisakah kau tidak hanya menyentuh ujung kakiku untuk ikut basah denganmu. Tidak bisakah lebih dari itu? Bukankah kau memiliki segalanya? Bagilah denganku sedikit saja.”

Aku menghiba, kalau saja malu bukan sahabatku, sudah dari tadi ku menjerit, agar kau yakin betapa inginnya aku sepertimu.
Jari-jarimu semakin kuat mencengkeram inginku untuk terus mendekatimu, membungkuk mencoba memandangmu lekat-lekat, lebih dekat.

”hei bercerminlah padaku. Bukankah ada dirimu di dalamku?”
bisikmu pelan mengagetkanku dalam bingung.


Thursday 14 May 2009

lagi...selamat datang sobat

Lagi-lagi aku flu. Harusnya dari pertama kuhitung saja sudah berapa kali aku terkena flu. Mungkin sudah ratusan. Jenis flu yang suka sekali menyapaku ini adalah---cepat datang cepat pergi--, hari ini kena, besok dah sembuh. Begitu seterusnya. Sampai sekarang...

Waktu SD aku pernah diperiksa ke dokter karena my emak khawatir jangan2 anaknya ini terkena syndrom influenza akut stadium akhir.hehe...lalu dokter memvonisku dengan sepotong kalimat pendek ”fadila ini alergi debu dan udara malam.”

Whattt???? Fadila hanum yang rada-rada preman ini alergi debu? Udara malam?” pikirku waktu itu, ya maklumlah jiwa brutal anak kecil yang hobinya maen kotor-kotoran , membawa oleh2 berupa baju yang super dekil, itu bersemayam dalam ’aku’. Aku bukan anak yang suka duduk manis diatas kursi, dan kalau main keluar memakai sandal. Bener deh, brutal. Makanya dari situ, kalau dirumah ada acara bersih-bersih menyeluruh. Aku disuruh pergi jauh-jauh, daripada buat susah gara-gara flu yang ga berenti-berenti ”Hatchi!!!!”.
lucunya kadang suara bersinku itu aku buat mainan. Kebayang? ”Hatchi! Hatchu! Hatcha!!! Bener deh, Cuma anum yang bisa gitu,hehe.
trus kalau malam juga jarang keluar rumah. Lagian ngapain ya malam2 keluar?. Hebatnya nih, walaupun bersahabat erat dengan flu, aku musuh berat ”OBAT”. Beneran, aku jarang banget minum obat, kalaupun minum itu karena paksaan lewat omelan my emak.

Btw, kok kalau aku flu, mataku ikut-ikutan ya? Merah, trus gatal, trus pedih. Pokoknya buat keliyeng-keliyengan lah (bahasa apa itu num?). yo wislah....hujan teruslah turun, alhamdulillah. Kan kunikmati indahnya flu ini.

Dah ah, dah ga kuat, mo tidur-tiduran aja....menunggu flu ini bosan dan pergi dengan sendirinya....

kupu-kupu...pelajaran untuk terus berproses

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Dia duduk dan mengamati selama beberapa jam kupu-kupu dalam kepompong itu ketika dia berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian sang kupu-kupu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.

Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh yang gembung dan kecil, serta sayap-sayap yang mengerut. Orang tersebut terus mengamatinya, karena dia berharap bahwa pada suatu saat, sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya. Sayang, semuanya tak pernah terjadi.

Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengerut. Dia tidak pernah bisa terbang.

Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil tersebut adalah cara Allah untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya. Sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang, perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Allah membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin malah melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.

Saya memohon kekuatan, dan Allah memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.

Saya memohon kebijakan, dan Allah memberi saya persoalan untuk diselesaikan.

Saya memohon kemakmuran, dan Allah memberi saya otak dan tenaga untuk bekerja.

Saya memohon keteguhan hati, dan Allah memberi saya bahaya untuk diatasi.

Saya memohon cinta, dan Allah memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.

Saya memohon kemurahan/kebaikan hati, dan Allah memberi saya kesempatan-kesempatan.

Saya tidak memperoleh yang saya inginkan, saya mendapatkan segala yang saya butuhkan.

sumber : dudung.net

Thursday 7 May 2009

Mother is the best super hero in the world

alhamdulillah, segala puji bagiMu yang telah menakdirkanku membaca artikel ini:
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mother is the best super hero in the world
Oleh : didik luv mom


Mumpung Ibu Masih ada, coba saat BELIAU tidur saat matanya terpejam kamu tatap wajahnya itu 5 menit saja, kamu akan tau bagaimana rasanya nanti bila wajah itu sudah tak ada di situ...

Lakukan apapun yang bisa kamu lakukan untuknya...

LAKUKAN SEKARANG teman2ku sayang, bukan besok atau 5 menit lg karena mungkin sekedip matamu dia akan pergi tak kembali...
Klo sudah terlanjur ga ada, yaaahhh jangan lupa doa ma ALLAH. Segala macam doa deh. Miss U Mum..

Ini adalah mengenai nilai kasih Ibu dari seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia mengulurkan sekeping kertas yang bertuliskan sesuatu, si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang diulurkan oleh si anak dan membacanya.

Ongkos upah membantu ibu:
1) Membantu pergi ke warung: Rp20.000
2) Menjaga adik: Rp20.000
3) Membuang sampah: Rp5.000
4) Membereskan tempat tidur: Rp10.000
5) Menyiram bunga: Rp15.000
6) Menyapu halaman: Rp15.000
Jumlah: Rp85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama:
1) Ongkos mengandungmu selama 9 bulan: GRATIS
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu: GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu: GRATIS
4) Ongkos khawatir krn memikirkan keadaanmu: GRATIS
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu: GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku: GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu". Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu di depan surat yang ditulisnya: "Telah Dibayar"

LUv Mom I miss u forever
Mother is the best super hero in the world.

posting lagi

kangen banget mau nulis....lumayan lama, dah hampir satu bulan ga posting,huhu...apa ini tanda2 ga produktif? (hipotesis ngawur,he...) dapet ide dr ’obrolan lepas’, kalo mau nulis ga punya ide ya asal tulis aja….trus buat kategori sendiri ‘asal tulis’. (hatur tengkyu ya mas obrolan lepas,he)

yup…yup….ini percobaan pertama nulis ga pake mikir,

hey…kenapa dari tadi jari2 ku bergerak begitu saja…tanpa berhenti….ya walaupun ga ngerti ini hasilnya kayak apa. Yang penting dah nulis kan? Dan yang penting ‘rasanya bung!’….’menulis…luv u so much’

Temuan Ilmiah: Wanita Berbusana Minim Terlihat Bukan Manusia

Hidayatullah. com--Masih perlukah aturan khusus berpakaian atau menutup aurat bagi pria dan wanita di zaman semodern dan sebebas seperti sekarang ini? Tampaknya temuan ilmiah terbaru memberikan masukan penting guna menjawab pertanyaan tersebut.

Temuan ilmiah terkini menghasilkan penjelasan mengejutkan seputar wanita berpakaian hampir telanjang yang dilihat oleh kaum pria. Dalam otak lelaki yang memandangnya, gambaran kaum hawa berbikini, yang mengenakan baju mandi nyaris telanjang, dikenali bukan lagi sebagai manusia. Tapi mereka dianggap sebagai barang atau benda untuk dipergunakan. Demikian hasil kajian ilmiah terkini tentang perilaku kaum pria.
Penelitian ini didasarkan pada pengamatan citra atau gambaran otak dengan menggunakan teknik “MRI brain scan”, yakni pemindaian otak melalui pencitraan resonansi magnetis. Ketika otak kaum lelaki yang sedang memandang gambar-gambar wanita nyaris tak berbusana dipindai, maka bagian otak tertentu ditemukan menyala terang. Bagian otak ini berhubungan dengan kegiatan menggunakan alat atau perkakas, misalnya obeng.

Wanita tidak berotak
"Saya tidak berkata bahwa mereka secara harafiah berpikir, foto-foto wanita ini adalah foto-foto perkakas dalam arti sesungguhnya, atau foto-foto bukan-manusia, tapi apa yang dimungkinkan oleh data pencitraan otak ini adalah, kita melihatnya sebagai kiasan ilmiah. Yakni, mereka memberikan tanggapan terhadap foto-foto ini, sebagaimana orang memberikan tanggapan terhadap barang," papar Fiske, yang menyabet gelar PhD dari Harvard University di tahun 1978.

Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan redaksi hidayatullah. com, temuan ini juga mengungkap bahwa kaum pria lebih cenderung mengaitkan gambar-gambar perangsang birahi itu dengan kata-kata kerja orang pertama, seperti “Saya dorong, saya dekap, saya pegang.” Yang mengejutkan, sebagian lelaki yang diteliti tampak tidak menampakkan aktivitas pada bagian otak,yang biasanya memperlihatkan tanggapan ketika seseorang memikirkan maksud orang lain yang dilihatnya.

Apa arti temuan ini? Ini maknanya bahwa para lelaki tersebut memandang wanita itu sebagai sesuatu yang membangkitkan nafsu birahi, tapi mereka tidak mempedulikan apa yang ada dalam pikiran wanita itu. Hal ini sungguh aneh karena hampir tak pernah terjadi. Demikian dituturkan Susan Fiske, profesor psikologi di Princeton University, AS. Laporan ini disampaikan di Chicago baru-baru ini dalam rangka pertemuan tahunan lembaga ilmiah bergengsi AS, American Association for the Advancement of Science.
Fiske dan rekan-rekannya melibatkan 21 pria bukan homoseksual dalam penelitiannya. Setelah diberi sejumlah pertanyaan tertentu untuk dijawab, mereka lantas dipertontonkan gambar-gambar pria dan wanita, baik yang berpakaian minim maupun berbusana penuh. Hasilnya, sebagian besar mereka memiliki daya ingat paling kuat terhadap foto-foto wanita yang berbikini, alias nyaris tanpa busana, meski wanita dalam foto-foto itu tanpa kepala, dan mereka melihatnya hanya selama seperlima detik.

"...daya ingat ini terkait dengan pengaktifan pada bagian otak pra-motor, yang memiliki kehendak bertindak terhadap sesuatu. Jadi seolah mereka dengan seketika berpikir bagaimana mereka bisa memperlakukan tubuh-tubuh ini,” ujar Fiske.

Bukan manusia
Secara khusus lagi, terdapat temuan menarik pada kaum pria yang memiliki kecenderungan tinggi berpraduga tertentu terhadap kaum hawa - yakni bahwa wanita menguasai dan menjarah wilayah kaum pria. Pada otak jenis pria yang berpandangan seperti ini, tidak didapati bukti aktivitas otak yang memperlihatkan bahwa mereka melihat wanita nyaris telanjang sebagai manusia yang memiliki pikiran dan kehendak.
"Mereka bereaksi terhadap wanita-wanita ini seolah mereka (wanita itu) bukan sepenuhnya manusia," tutur Fiske.
Hasil kajian ini masih dalam tahap awal. Fiske berniat meneruskan penelitiannya itu dengan melibatkan jumlah orang yang lebih besar.
Meskipun begitu Fiske menyimpulkan, "...temuan-temuan ini semuanya cocok dengan pendapat bahwa mereka menanggapi foto-foto ini seperti mereka memberikan tanggapan terhadap barang (benda) dan bukan terhadap manusia yang memiliki kehendak (kuasa) mandiri." [ah/ng/sciam/ guardian/www.hidayatullah. com]


Sumber:
1). Christine Dell'Amore (2009) “Bikinis Make Men See Women as Objects, Scans Confirm”, National Geographic News, 16 Feb. 2009. (http://news. nationalgeograph ic.com/news/ 2009/02/090216- bikinis-women- men-objects. html , dikunjungi pada 25 April 2009)
2). Christie Nicholson (2009) “Women as Sex Objects” , Scientific American, 17 Feb. 2009. (http://www.sciam. com/podcast/ episode.cfm? id=84F4BA3B- A506-BB88- CE97C91970A5C9A8 , dikunjungi pada 25 April 2009)
3). Ian Sample (2009) “Sex objects: Pictures shift men's view of women”, The Guardian, 16 Feb. 2009. (http://www.guardian .co.uk/science/ 2009/feb/ 16/sex-object- photograph , dikunjungi pada 25 April 2009)
4). Susan Fiske, Department of Psychology, Princeton University. (http://weblamp. princeton. edu/~psych/ psychology/ research/ fiske/index. php , dikunjungi pada 25 April 2009).