Tuesday 17 February 2009

adit in memoriam


“Eyangg….lagi ngapain? Kangen ga sama….adit??”

Suara itu terdengar begitu nyaring dan lucu. Kami sekeluarga begitu kenal dengan suara itu. Suara seorang bocah berumur 3 tahun yang beberapa tahun ini begitu akrab dengan keluarga kami. Tak ada hubungan darah…yang ada hanya perasaan sayang setiap kali menatap wajah menggemaskan itu.

Pertama kali aku melihatnya, ketika ia masih berumur 1 tahun, setiap pagi selalu duduk diatas jangkar di depan teras rumahnya sambil terus memperhatikan apapun yang lewat di depan rumahnya. Termasuk kami. Seperti balita pada umumnya, dia begitu menggemaskan….secara naluri, rasa ingin menggendong, mencubit pipinya (hehe…) selalu hadir. Tapi aku segan dengan ibunya. Ga lucu ntar tiba2 dimarahin



Suatu hari, ibuku menggendongnya membawa masuk ke dalam rumah kami. Spontan kami semua berebut ingin menggendongnya….ya singkat cerita, sejak hari itu kami sekeluarga berlangganan menjadi baby sitternya….

Sekarang dia tinggal di palembang. Ikut bundanya karena bunda dan ayahnya tak lagi bersama. Miris memang…sekecil itu, adit harus menerima kenyataan pahit. Tapi saat menatap mata bulat itu…aku melihat ada kekuatan luar biasa untuk terus menyayangi bundanya, menjadi harapan bundanya. Untuk ukuran anak seusianya, adit sungguh sangat mandiri. Dia memiliki bakat menjadi pemimpin lewat sikap tegasnya.

Adit tak lagi disini, tapi suara itu masih selalu bisa kami dengar. Dan terakhir lewat hape di loudspeaker, dia kembali membuat kami sekeluarga tertawa…
“eyang, adit bisa nyanyi. Kata bunda nanti mau masuk sekolah. Eyang mau dengerin ga?

Jadilah…lantunan lagu mamang tukang bakso itu terdengar….suara yang cukup lancar dan tetap saja lucu, membuat kami tidak bisa menahan tawa…

Ah…adit, satu diantara jutaan anak2 yg selalu membuatku memuji kebesaranNya, mengagungkan asmaNya…bahwa tiap2 jiwa diberi keunikan---kelebihan dan kekurangan—masing2

Subhanallah...Allahuakbar!


No comments: