Monday 18 May 2009

cemburuku pada laut

Aku cemburu. Pada laut yang memiliki segalanya. Ya, segalanya!. Cinta langit, kagum pasir, hangat kabut, dan sederetan kasih mesra tumpah ruah untuknya. Dengan riangnya, ia bergulung-gulung lembut bermain bersama pasir, membawanya ikut hanyut, lalu terdampar lagi. Hanyut. Terdampar lagi. Dengan manjanya ia bergelayut mesra pada langit, emnyatu di setiap sudutnya hingga muncul simbol cinta mereka lewat sembulan gunung hijau kebiru-biruan. Dengan bahagia, ia beringsut hangat pada kabut yang menyelimutinya penuh sayang. Bahkan ia menjadi denyut jantung para makhluk yang menjadi penghuni dirinya. Sungguh, aku benar-benar cemburu.

”wahai laut, maukah kau membagi kebahagiaan itu sedikit saja denganku?”

Hembusan ombakmu mendatangiku. Tak sendiri, dayang-dayangmu bernama angin ikut menyertai. Mengajakku untuk masuk dalam atmosfer duniamu.

”ayolah, bisakah kau tidak hanya menyentuh ujung kakiku untuk ikut basah denganmu. Tidak bisakah lebih dari itu? Bukankah kau memiliki segalanya? Bagilah denganku sedikit saja.”

Aku menghiba, kalau saja malu bukan sahabatku, sudah dari tadi ku menjerit, agar kau yakin betapa inginnya aku sepertimu.
Jari-jarimu semakin kuat mencengkeram inginku untuk terus mendekatimu, membungkuk mencoba memandangmu lekat-lekat, lebih dekat.

”hei bercerminlah padaku. Bukankah ada dirimu di dalamku?”
bisikmu pelan mengagetkanku dalam bingung.


No comments: